PROSEDUR PERCOBAAN

  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]


PROSEDUR PERCOBAAN


A. Persiapan Alat dan Komponen

    Sebelum memulai perakitan, pastikan seluruh komponen berikut tersedia:

  1. Sensor Soil Moisture
  2. LM35 (Sensor Suhu)
  3. Op-Amp TL082
  4. Transistor 2SD882
  5. Relay 5V
  6. Potensiometer 1kΩ
  7. Resistor 
  8. Kapasitor
  9. Buzzer
  10. Pompa Air 5V
  11. Power Supply 5V dan 12V DC
  12. Kabel Jumper dan Breadboard 
  13. Multimeter 

B. Tahapan Perakitan Rangkaian Soil Moisture
    1. Pemasangan Sensor Soil Moisture
  • Pin VCC → +5V
  • Pin GND → Ground
  • Pin AO → Input non-inverting (+) op-amp 
  • Fungsi: mengubah kadar kelembapan tanah menjadi sinyal tegangan 
    2. Kapasitor Filter (C2)
  • C2 (1 µF) dihubungkan dari jalur output sensor ke ground
  • Fungsi: meredam noise dari sensor supaya sinyal analog lebih stabil 
    3. Konfigurasi Op-Amp Voltage Follower
  • Input non-inverting (+) → Output analog sensor moisture
  • Output op-amp → Basis transistor melalui resistor (R2)
  • Input inverting (−) → Di-short ke output op-amp (konfigurasi voltage follower)
  • Pin Vcc+ → +12V
  • Pin Vcc− → Ground 
  • Fungsi: mengikuti tegangan input 100% sehingga:
    Jika Vi = 0 V → Vo = 0 V
    Jika Vi = 5 V → Vo = 5 V 
    4. Transistor NPN (2SD882)
  • Basis → Output TL082 melalui resistor R2
  • Emitor → Ground
  • Kolektor → Salah satu sisi koil relay
  • Transistor ON jika VBE ≥ 0,6–0,7 V 
  • Perilaku:
    Vi = 0 V (tanah lembab) → transistor OFF
    Vi = 5 V (tanah kering) → transistor ON 
    5. Relay 
  • Salah satu sisi koil → Kolektor transistor
  • Sisi koil lain → +12V
  • Dioda 1N4007 dipasang paralel koil untuk proteksi tegangan balik
  • Kerja relay:
    Transistor OFF → Relay tidak aktif → kontak NO tetap open
    Transistor ON → Relay aktif → kontak NO close 
    6. Kapasitor (1000µF)
  • Dipasang paralel antara +5V dan ground
  • Berfungsi menstabilkan tegangan sensor

C. Tahapan Perakitan Rangkaian LM35 (Sensor Suhu)
    1. Pemasangan Sensor LM35
  • Pin Vcc → +5V
  • Pin GND → Ground
  • Pin Vout → Input non-inverting (+) op-amp TL082
  • Berfungsi mengubah suhu menjadi sinyal tegangan 10 mV/°C 
    2. Potensiometer 
  • Potensiometer 1kΩ → dihubungkan ke +5V dan ground
  • Wiper (pin tengah) → Input inverting (−) op-amp TL082
  • Berfungsi sebagai set point suhu dengan menghasilkan tegangan referensi pembanding. 
    3. Konfigurasi Op-Amp Komparator
  • TL082 digunakan sebagai komparator suhu
  • Input non-inverting (+) → Tegangan LM35
  • Input inverting (−) → Tegangan referensi dari potensiometer
  • Pin Vcc+ → +12V
  • Pin Vcc− → Ground
  • Output op-amp → Basis transistor melalui resistor pembatas arus R1 
    4. Transistor NPN (2SD882)
  • Basis → Output op-amp (melalui resistor R1)
  • Emitor → Ground
  • Kolektor → Salah satu sisi koil relay
  • Transistor aktif jika VBE ≥ 0,7 V
  • Berfungsi menggerakkan relay berdasarkan kondisi keluaran komparator.
    5. Relay 
  • Salah satu sisi koil → Kolektor transistor 2SD882
  • Sisi lain → +12V
  • Dioda 1N4007 dipasang paralel pada koil sebagai proteksi
  • Kerja relay:
    Transistor OFF → Relay tidak aktif → kontak NO tetap open
    Transistor ON → Relay aktif → kontak NO close 
    6. Beban Output
  • Pompa air 5V dihubungkan melalui kontak NO relay
  • Pompa hanya menyala ketika relay close 
     

D. Pemeriksaan Awal

  1. Periksa kembali seluruh sambungan kabel, polaritas komponen, serta nilai resistor dan potensiometer.
  2. Pastikan semua jalur ground dari sensor, op-amp, transistor, dan relay terhubung dengan benar (common ground).
  3. Nyalakan catu daya 5V dan 12V, lalu ukur tegangan output sensor Soil Moisture dan LM35 menggunakan multimeter.
  4. Jika tegangan sensor berubah sesuai kondisi (tanah lembab/kering atau suhu naik), amati apakah relay aktif dan apakah pompa air atau buzzer menyala sesuai fungsinya.

E. Pengujian Sistem
    1. Pengujian Sensor Soil Moisture
  • Siapkan wadah berisi air, dan pastikan probe sensor terpasang dengan benar.
  • Sentuhkan atau celupkan probe ke media lembab, lalu lepaskan ke media kering untuk melihat perubahan kondisi.
  • Amati perubahan tegangan output sensor (0 V saat lembab, 5 V saat kering) serta perubahan status relay/pompa.
  • Catat titik kondisi ketika relay aktif (pompa menyala menandakan tanah terdeteksi kering). 
    2. Pengujian Sensor Suhu (LM35)
  • Pastikan LM35 terhubung sesuai skema (Vcc = +5V, GND, dan Vout menuju input op-amp).
  • Berikan sumber panas ringan (misalnya mendekatkan tangan atau benda hangat) untuk menaikkan suhu LM35.
  • Amati perubahan tegangan output LM35 dan kondisi relay/buzzer saat suhu berubah.
  • Catat suhu (Vout × 100°C/V) ketika output rangkaian mulai mengaktifkan beban. 
    3. Pengujian Gabungan
  • Lakukan pengujian simultan dengan mengubah kelembaban tanah dan suhu lingkungan. 
  • Amati apakah sistem merespons kedua sensor secara konsisten, relay bekerja dengan stabil, dan pompa menyala/mati sesuai kondisi.
  • Periksa kecepatan respon op-amp serta kestabilan transistor dan relay saat kedua sensor bekerja bersamaan. 

Komentar