JURNAL PRAKTIKUM
MODUL 1: POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN JEMBATAN
WHEATSTONE
Nama : MUHAMMAD SIDDIK
No BP : 2410951019
Tanggal Praktikum : 25 MARET 2025
Asisten : 1) NANDA ZAHRIL PISYA
2) FAREL AVELDO
1.Penentuan Karakteristik Alat Ukur
|
Nama Alat |
Model |
Prinsip Kerja |
Tingkat Ketelitian |
Posisi Alat Ukur |
Kelas Isolasi |
Jenis Input |
Range Skala |
Faktor Pengali |
Sensitivitas |
|
Voltmeter I |
2011 |
Kumparan putar |
0.5 |
Horizontal |
Standar industri (3) |
DC |
0-30, 0-100 |
100,30, 10,3 |
1000 ohm/v |
|
Amperemeter II |
2013 |
Besi putar |
0.5 |
Horizontal |
Standar industri (3) |
AC |
0-20 0-10 0-5 |
2,5,10, 20 |
45-65 Hz |
|
No |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I total (mA) |
V total (V) |
|
1 |
Xa |
220 |
250.6 |
215.9 |
8 |
1.727 |
|
Xb |
550 |
510 |
475 |
8 |
3.8 |
|
|
Xc |
1000 |
1000 |
852.5 |
8 |
6.82 |
|
|
2 |
Xa |
1000 |
1080 |
946.7 |
3 |
2.84 |
|
Xb |
1500 |
1502 |
1.523.3 |
3 |
4.57 |
|
|
Xc |
2000 |
2000 |
1.956.7 |
3 |
5.87 |
3. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Parallel
|
No |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I total (A) |
V total (V) |
|
1 |
Xa |
220 |
234.3 |
247,6 |
0.05 |
12.38 |
|
Xb |
550 |
549 |
619 |
0.02 |
12.38 |
|
|
Xc |
1000 |
1000 |
1238 |
0.01 |
12.38 |
|
|
2 |
Xa |
1000 |
1007 |
1240 |
0.01 |
12.4 |
|
Xb |
1500 |
1504 |
1550 |
0.008 |
12.4 |
|
|
Xc |
2000 |
2000 |
2000.7 |
0.006 |
12.4 |
4. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
|
Rs (Ω) |
Rx Multimeter (Ω) |
Rx Terhitung (Ω) |
R toleransi (Ω) |
|
470 |
1036 |
1034 |
0.19 % |
1.Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri
a) Susun
rangkaian seperti gambar 1.4
b) Hubungkan
nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan
geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum.
c) Gunakan
DC power supply sebesar 12V.
d) Hidupkan
power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e) Ulangi
percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan
geser
Prinsip
kerja :
Dalam rangkaian seri, arus yang mengalir
melalui setiap komponen memiliki besar yang sama yaitu Itotal = I1 =
I2 = I3, dan memiliki tegangan total sama dengan jumlah dari tegangan di
setiap komponen. Hambatan total pada rangkaian seri dihitung dengan
menjumlahkan semua hambatan individu, yaitu Rtotal = R1 + R2 +
R3. Dan tegangan pada setiap resistor bisa dihitung menggunakan hukum Ohm V =
IR
2. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan
Geser Pada Rangkaian Paralel
Prosedur
percobaan :
a) Susun rangkaian
seperti gambar 1.5
b) Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer
dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum
c) Gunakan DC power supply sebesar 12V.
d) Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta
nilai tegangannya.
e) Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser
Prinsip
kerja :
Pada rangkaian paralel, tegangan di setiap cabang selalu sama dengan
tegangan sumber Vsumber =
V1 = V2 = V3,
sedangkan arus total merupakan jumlah dari arus yang mengalir di setiap
cabang Itotal =
I1 + I2 + I3. Arus di setiap resistor dapat dihitung menggunakan
hukum Ohm. Nilai
arus bergantung pada hambatan yang dilaluinya. Hambatan total pada rangkaian paralel lebih kecil
daripada hambatan terkecil di antara komponen, yang dihitung dengan rumus 1/Rtot=
1/R1 + 1/R2 + 1/R3
3.
Prosedur kerja :
a) Susun rangkaian seperti gambar 1.6
b) Hubungkan power supply 5V ke
terminal input pada jembatan wheatstone.
c) Hubungkan Ampermeter pada rangkaian
sebesar 0-100mA.
d) Hubungkan Voltmeter pada rangkaian dengan multimeter.
e) Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3 sebesar
220 Ω pada jembatan wheatstone.
f) Kemudian hubungkan masing-masing R2 ke Rv2 dan R4 ke Rv1 pada potensiometer.
g) Hidupkan power supply, atur nilai resistansi pada R4 hingga nilai tegangan
menunjukkan angka 0 pada multimeter.
h) Catat nilai arus yang tertera pada Amperemeter, kemudian matikan power supply.
i) Ukur nilai resitansi R4 dan R2 pada potensiometer menggunakan multimeter kemudian catat nilainya pada tabel 4.
Jembatan wheatstone adalah alat
ukur listrik yang terdiri dari empat resistor yang digunakan untuk mengukur
tahanan (resistansi) suatu komponen dengan cara menyeimbangkan dua cabang
rangkaian, dimana satu cabang tahanan tidak diketahui dan beberapa tahanan
diketahui nilainya. Saat saklar ditutup, maka arus akan melewati rangkaian.
Prinsip kerja jembatan wheatstone adalah ketika mencapai titik kesetimbangan,
yaitu saat galvanometer menunjukkan nol atau tidak ada arus yang mengalir.
Kondisi ini terjadi jika : R1/R2=R3/Rx
1. Analisa karakteristik setiap alat ukur yang digunakan!
Jawab :
a. Voltmeter
- Befungsi untuk mengukur beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik.
- Prinsip kerja yang diterapkan adalah kumparan putar yang memanfaatkan interaksi medan magnet permanen dan arus listrik yang mengalir melalui kumparan.
- Memiliki tahanan dalam yang sangat besar, idealnya mendekati tak terhingga.
- Posisi alat ukur diletakkan secara horizontal untuk menghaslkan pengukuran yang akurat.
- Jenis input yang digunakan adalah DC (Direct Current).
- Alat dirangkai secara parallel pada rangkaian yang ingin diukur tegangannya.
b. Amperemeter
- Berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian dengan prinsip kerja besi putar.
- Memiliki tahanan dalam sangat kecil, idealnya mendekati nol, agar tidak merubah arus pada rangkaian.
- Posisi alat ukur diletakan secara horizontal, agar mendapatkan pengukuran yang akurat.
- Jenis input yang digunakan adalah AC (Alternatif Current).
- Alat dirangkai secara seri pada rangkaian yang akan dihitung arusnya.
c. Multimeter digital
- Berfungsi untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan.
- Memiliki akurasi yang tinggi.
- Tampilan digital memudahkan pembacaan nilai hasil pengukuran.
Jawab :
Pada rangkaian seri, seperti yang
diketahui nilai arus listrik yang mengalir adalah sama pada setiap
hambatannya. Namun memiliki tegangan yang berbeda-beda tergantung pada besarnya
nilai hambatanya. Pada tahanan geser mampu memvariasikan hambatan dengan
cara menggeser tuasnya. Jika tuasnya digeser kekanan maka akan meningkatkan
nilai resistansinya dan jika tuas digeser kekiri maka nilai resistansinya akan
berkurang. Untuk potensiometer, variasi hambatan dapat diatur dengan cara
memutar tuasnya. Jika nilai resistansi meningkat tegangan juga akan meningkat
dan kuat arus akan menurun.
3. Analisa perbandingan variasi hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangkaian Parallel!
Jawab :
Pada rangkaian parallel untuk tegangan pada tiap hambatan memiliki nilai yang sama, namun memiliki kuat arus yang berbeda-beda tergantung besar hambatan yang dilaluinya. Pada tahanan geser dan potensiometer dapat memvariasikan nilai hambatan, yang dapat mempengaruhi besarnya arus dan tegangan pada rangkaian, dimana jika nilai hambatan meningkat maka tegangan akan semakin besar dan arus semakin kecil. Ini sesuai dengan hukum ohm V = I.R
4. Analisa nilai persen R pengukuran potensiometer
menggunakan jembatan wheastone!
Jawab :
DOWNLOAD Laporan Akhir [klik disini]
DOWNLOAD Video Percobaan [klik disini]



Komentar
Posting Komentar