1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM

Nama                        : Muhammad Siddik

No BP                       : 2410951019

Tanggal Praktikum  : 11 Maret 2025

Asisten                     : 1. Adnan Kasogi

                                    2. Putri Aisyah John 

  1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik


Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

800 mv--

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

400 mv0,999 ms1.000 Hz



  1.  Membandingkan Frekuensi


Jenis

Gelombang

Frekuensi Oscilloscope

Frekuensi Function Generator

Sinusoidal

1.000 Hz1.000 Hz

Gergaji

1.000 Hz1.000 Hz

Pulse

1.000 Hz1.000 Hz



  1. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A (fy)

Frekuensi Generator B (fx)

Gambar Lissajous

1:1

1.000 Hz

1.000 Hz

 



3:2

3.000 Hz

2.000 Hz

 



2:3

2.000 Hz

3.000 Hz

 



1:3

1.000 Hz

3.000 Hz

 



1:2

1.000 Hz

2.000 Hz

 



3:1

3.000 Hz

1.000 Hz

 



2:1

2.000 Hz

1.000 Hz

 







  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri


Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0,75 watt1,452 v260 mA0,377 watt

2 Lampu

1,5 watt1,468 v200 mA0,2936 watt

3 Lampu

2,75 watt1,478 v180 mA0,266 watt



  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel


Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0,75 watt1,478 v260 mA0,354 watt

2 Lampu

1,5 watt1,448 v500 mA0,724 watt

3 Lampu

2,75 watt1,410 v350 mA0,4935 watt


2. Prinsip Kerja [Kembali]

1. Kalibrasi Oscilloscope

prinsip kerja :

Pada kalibrasi oscilloscope, hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron. Kemudian, atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope dan amati bentuk gelombang serta tinggi amplitudonya. 

 2.  Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik


Prinsip kerja:
Pada rangkaian ini, sumber dc atau power supply sebesar 4v dihubungkan dengan kanal b pada osiloskop untuk mengamati dan mengukur tegangan dari arus searah. Dan untuk grafik sinusoidal dari signal generator diatur frekuensi sebesar 1kHz dan tegangan 4Vp-p, lalu dihubungkan dengan kanal a pada osiloskop, sehingga jika rangkaian dijalankan, maka grafik dari osiloskop dapat diamati

 3.   Mengukur dan Mengamati Frequency


Prinsip kerja :
Pada pengukuran frekuensi dengan function generator/signal generator dan oscilloscope disini ,output dari function dihubungkan ke input kanal A dengan frekuensi tertentu.Nantinya jika di running program ini akan menghasilkan bentuk gelombang pada oscilloscope .Frekuensi yang terbaca pada generator ini dapat dibandingkan dengan frekuensi yang terbaca pada oscilloscope dengan cara ,gelombang yang terbaca di oscilloscope dicari terlebih dahulu periode(T) setelah itu didapatkan frekuensi dengan rumus (1/T) ,hingga akhirnya dapat dibandingkan frekuensi yang terbaca pada Function Generator dan frekuensi yang terbaca pada Oscilloscope.

4.   Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


Prinsip kerja :
Rangkaian ini menggunakan dua buah function generator yang masing-masing dihubungkan pada kanal A dan kanal B dari osiloskop.  Sinyal yang tidak diketahui dihubungkan pada input A dan sinyal yang dapat dibaca dihubungkan pada kanal  B. Atur frekuensi pada kanal A sampai terbentuk seperti salah satu gambar 2.1 yang ada pada modul, kemudian amati perbandingan frekuensinya.

5. Mengukur Daya Satu Fasa

Pengukuran daya beban lampu seri

Pengukuran daya beban lampu parallel

Prinsip kerja :
Prinsip kerja dari kedua rangkaian ini adalah dengan membuat rangkaian seperti yang terdapat pada modul. Diantaranya yaitu rangkaian lampu seri dan rangkaian lampu paralel.Kemudian masing-masingnya di berikan beban sebesar 25 watt dan dijalankan. Barulah dapat diukur daya yang terbaca pada wattmeternya.


3. Video Percobaan [Kembali]








4. Analisa[Kembali]

1) Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?

Jawab : 

a) Memastikan pembacaan yang tepat sehingga hasil analisis menjadi valid.

b) Menyesuaikan kembali perangkat agar berfungsi dengan stabil.

c) Memastikan osiloskop sesuai dengan standar pengukuran internasional, sehingga hasil pengukuran bisa dibandingkan dengan alat lain secara konsisten.

d) Mengurangi risiko ini dengan memastikan data yang dihasilkan akurat.

e)membantu mendeteksi dan mengoreksi masalah teknis kecil yang mungkin tidak terlihat, sehingga osiloskop dapat bekerja pada performa terbaik.


2) Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitudo, frekuensi, dan perioda!

Jawab:

  •  Amplitudo

Tegangan AC: Amplitudo tegangan AC bervariasi dari waktu ke waktu, biasanya dalam bentuk gelombang sinusoidal. Amplitudo dapat positif atau negatif karena sifat tegangan yang bolak-balik.

Tegangan DC: Amplitudo tegangan DC konstan dan tidak berubah seiring waktu. Pada osiloskop, tampilan tegangan DC akan terlihat sebagai garis horizontal yang tetap pada tingkat tegangan tertentu, baik positif atau negatif.

  • Frekuensi

Tegangan AC: Tegangan AC memiliki frekuensi tertentu, yang menunjukkan seberapa cepat gelombang berosilasi dalam satu detik. 

Tegangan DC: Tegangan DC tidak memiliki frekuensi, karena arusnya stabil dan tidak berosilasi.

  •  Periode

Tegangan AC: Periode tegangan AC memiliki perioda tertentu, yaitu waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menyelesaikan satu siklus penuh.

Tegangan DC: Periode untuk tegangan DC tidak ada, karena tidak berosilasi.


3) Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!

Jawab :

a)     Gelombang Sinusoidal:adalah Gelombang halus dan teratur, frekuensi rendah menghasilkan periode panjang, frekuensi tinggi menghasilkan periode pendek.


b)    Gelombang Persegi: Dua level tegangan (tinggi/rendah) dengan transisi tajam, frekuensi rendah menghasilkan periode panjang, frekuensi tinggi menghasilkan periode pendek.

c)     Gelombang Segitiga: Tegangan naik dan turun secara linier, frekuensi rendah menghasilkan puncak lebih lebar, frekuensi tinggi menghasilkan puncak lebih rapat.

d)    Gelombang Gigi Gergaji: Tegangan naik linier lalu turun tajam, frekuensi rendah menghasilkan periode lebih panjang, frekuensi tinggi menghasilkan periode lebih pendek.



4) Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!

Jawab :

Nilai daya yang terukur dan nilai daya daya yang terhitung yang diperoleh adalah berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam melakukan pengukuran, seperti perlakuan komponen yang kurang teliti dan tidak mengkalibrasi alat ukur sebelum digunakan.


5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel!

Jawab : 

Nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung yang didapat adalah bebeda. Hal ini disebabkan oleh praktikan yang kurang teliti, kesalahan membaca hasil pengukuran, dan tidak melakukan kalibrasi alat sebelum digunakan.










5. Download File[Kembali]

Download laporan akhir [klik disini]

Download video percobaan [klik disini]

Download video analisa [klik disini]

Komentar